Kamis, 01 Juni 2017

Teori Konflik Karl Marx dalam Kehidupan









REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Serikat pekerja daging Australia mengemukakan bahwa ada ribuan pekerja Taiwan yang bekerja di rumah jagal Australia yang tidak membayar pajak. Bahkan, mereka dipaksa bekerja dengan bayaran rendah dan didorong untuk tidak membayar pajak. Mereka juga mengaku dilecehkan. Para pekerja muda ini bekerja dengan menggunakan visa working holiday di perusahaan-perusahaan besar Australia, seperti Primo, dan dipekerjakan melalui agen-agen khusus.
Menurut Serikat Pekerja Industri Daging Australasia, mereka diperdaya dan juga menggantikan banyak pekerja-pekerja lokal. Primo menolak tuduhan bahwa pekerja-pekerja asing tersebut disuruh tak membayar pajak. Robert Baker, yang telah bekerja di industri daging selama 20 tahun, berkata Ia mengkhawatirkan keadaan mantan rekan-rekan kerjanya yang berasal dari Taiwan. Ia sempat bekerja selama tiga bulan di  sebuah tempat pemrosesan daging milik Primo di kota Scone, New South Wales, namun berhenti karena alasan keselamatan. Menurut ceritanya, tempat tersebut banyak mempekerjakan orang asing, dan para pekerja asing tersebut dibayar rendah, bahkan diperlakukan tak baik.
Menurut serikat pekerja daging, Primo menggunakan perusahaan khusus untuk mempekerjakan backpacker Asia. Salah satunya adalah Scottwell International, yang merekrut banyak pekerja muda Taiwan melalui berbagai perusahaan perekrutan pekerja. Ian Tam dipekerjakan oleh serikat sebagai petugas penghubung Taiwan. Ia menyamar sebagai orang yang mencari pekerjaan melalui Scottwell. Menurut Tam, para backpacker didorong untuk tidak membayar pajak, dengan cara menggunakan nomor bisnis Australia (ABN).
"Saya [berpura-pura] menjadi backpacker pencari kerja. Saya diberi formulir, diwawancara sebentar dan ditanya 'bisa kerja sekarang?' Mereka akan beri banyak formulir, termasuk formulir ABN. Bila ditanya 'bagaimana dengan nomor pembayar pajak? Mereka bilang 'Tidak usah pikirkan itu - kamu tak harus bayar pajak. Kamu bisa mendapat uang dengan ABN," ceritanya,
"Kalau tidak  menandatanganani dokumen tersebut, anda tak akan mendapat pekerjaan itu."
Direktur Scottwell, Scott Zu Neng Shi, tidak dapat berbicara dengan ABC, dan Primo menolak pernyataan bahwa para pekerjanya didorong agar tak membayar pajak. Selain itu, Primo mengaku tidak mempekerjakan seorang di bawah visa working holiday (417). Sementara itu, lebih dari 75 pekerja tempat pemrosesan daging di Scone telah menandatangani petisi yang menuduh seorang supervisor rumah jagal melakukan pelecehan seksual. Dalam petisi tersebut dinyatakan bahwa "Ia menyentuh bagian tubuh seperti tangan, bahu, pinggang, muka, dan mana saja. Itu membuat kami merasa tak nyaman dan menjijikkan karena Ia supervisor dan agen kami, kami takut mengatakan apapun karena takut kehilangan pekerjaan kami." Menurut Tan, para pekerja mengaku supervisor tersebut melecehkan mereka tiap hari. Primo merilis pernyataan bahwa mereka akan menanggapi secara serius laporan apapun tentang pelecehan.


Bedasarkan teori Marx, maka konflik sosial yang terjadi pada arikel tersebut sesungguhnya merupakan konflik yang berlatar kesenjangan ekonomi, antara kelas yang dianggap berkuasa dan kelas yang terpojokan. Marx membagi kelas dibagi menjadi 2 yaitu :
  1. kelas kapitalis (borjuis) yang memiliki alat-alat produksi.
  2. kelas buruh (proletar) yang tidak memiliki alat-alat produksi, ruang kerja, maupun bahan-bahan produksi.
Dimana Primo sebagai pihak yang memiliki alat-alat produksi (borjuis) dan pemuda Taiwan sebagai pihak yang tidak memiliki alat-alat produksi, ruang kerja, maupun bahan-bahan produksi buruh. Hak-hak kaum buruh dikuasai oleh kaum borjuis sehingga pelecehan seksual bisa terjadi, ini karena bila mereka melawan maka kaum buruh akan kehilangan pekerjaan. Dalam sistem kapitalis, kaum buruh dan pemilik modal memang saling membutuhkan. Buruh hanya dapat bekerja jika pemilik modal membuka tempat kerja. Pemilik modal membutuhkan buruh untuk mengerjakan kegiatan usahanya. Akan tetapi, ketergantungan ini tidak seimbang. Buruh tidak dapat bekerja jika pemilik modal tidak memberikan lapangan pekerjaan, tetapi pemilik modal masih bisa hidup tanpa buruh karena ia bisa menjual pabriknya kepada orang lain.
Dapat dikatakan bahwa kaum buruh adalah kelas yang lemah, sedangkan kaum pemilik modal adalah kelas yang kuat. Pembagian masyarakat dalam kelas atas dan kelas bawah merupakan ciri khas masyarakat kapitalis. Hubungan antarkelas tersebut pada hakikatnya merupakan hubungan eksploitasi.
Teori konflik Marx menerima juga kenyataan terdapatnya saling ketergantungan itu dalam kehidupan sosial, namun secara umum Marx melihat bahwa adanya saling ketergantungan tersebut, sesungguhnya merupakan rekayasa dari mereka yang menguasai sumber-sumber daya agar kemauannya terhadap orang lain diikuti. Karena kendali mereka terhadap berbagai sumber daya itu, mereka yang berada pada suatu posisi dominan mampu memberikan jaminan bahwa tindakan orang lain dipastikan memberikan kontribusinya dalam mempertahankan struktur dimana mereka berkuasa. Singkatnya, yang ada hanyalah faktor-faktor kepentingan dari mereka yang berada pada posisi dominan dan bukan nilai-nilai yang dianut bersama oleh semua anggota sistem tersebut, menjelaskan pola-pola saling ketergantungan yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar